Skip to main content

Review Film "Bulan Terbelah di Langit Amerika 2"

It has been a long time for me to start writing again since i focus on my paper, hha. .what a reason!
Hmm. .yesterday i watch a movie with my bestfriend in Lippo Plaza Yogyakarta. The price of ticket is 30 thousand. If you want to get a cheaper price just come in monday to thursday with two friends. There is a discount buy 2 get 1 after you show student card. We've planned it from few days ago. The title of movie is Bulan Terbelah di Langit Amerika chapter 2. We choose that movie after filter other movies, i prefer to watch it than others because it showed some place like America and San Fransisco (Hopefully i can visit this place too ya Rabb :') )


This movie tells about Hanum's journey as a main character looking for treasure of Laksamana Chang Ho which can be the evidence that the first invention of America's Land is muslim. Laksamana Chang Ho, a muslim sailor from China, has a proof like a book and a coin.
That history in the opening make me curious so i open my eyes widely, sit steadily, and hear carefully. But though lucky it just like an additional information for spectator, then story about pregnancy program between Hanum and Rangga too.

The focus on this fim is tell about the personification of 'Bulan Terbelah'  refer to the relationship between Josh and Jasmine, yah. . hmm. .the story about love. I won't comment it, i'm not competent about love,hha. . and refer to the relationship between Azima and her mother who break the bounding as mother and daughter because Azima's mother oppose Azima married with muslim man.

That conflict closed beautifully with happy ending, the movie showed some humor, journey, sacrifice, bounding, friendship and faith. Overall i enjoy to watch it. I suggest to watch in the morning not in your sleep time,hha. .

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel "Around The World in 80 Days"

“Harga Sebuah Pengorbanan untuk Impian” Judul buku                 : Around The World in 80 Days Penulis                      : Jules Verne Penerjemah                : Fikriangga Jatanda Penerbit                     : Octopus Edisi                           : 1 Tahun                         : 2015 Jumlah Halaman        : 306 halaman Harga Buku               : Rp 60.000,00             Novel ini merupakan karya J...

Review Love Letter

Berawal dari iseng-iseng cari referensi film Jepang yang recomended, finally I found this film . Baru tau pas download, Ini film keluaran tahun 1995, jadul memang tapi kualitas gambar dan suaranya masih bagus. Awal cerita ada seorang gadis di tengah salju, sebuah makam, dan perigatan kematian. Gadis itu bernama Watanabe Hiroko, Hiroko menghadiri upacara peringatan kematian tunangannya bernama Fuji Itsuki yang meninggal 2 tahun yang lalu. Hiroko mengantar ibu Fuji ke rumah, dia melihat-lihat buku tahunan SMP milik Fuji. Sebelumnya keluaga Fuji tinggal di Otaru, Hiroko menulis alamat rumah lama Fuji dan mengirimkan surat untuk Fujii ke alamat rumahnya di Otaru. Lalu kita diperlihatkan sosok wanita yang sedang flu menerima surat dari Hiroko. “Fujii Itsuki yang tersayang bagaimana kabarmu? aku baik-baik saja.” Sebelumnya aku gak ngeh nama gadis itu sama dengan Fuji Itsuki, perbedaannya ada -chan untuk perempuan dan -kun untuk laki-laki. Itsukichan membalas surat Hiroko...

Resensi Novel Khadijah karya Sibel Eraslan

Ia menemukan dirinya seolah dalam dunia aksara.  Semua tentang dirinya ia dapati terangkum ke dalam satu huruf. Mim, namanya. Sebuah kata kunci, rumus, sandi dan juga tanda tangan. Mim! Sebuah huruf yang ia tulis dengan sebatang lidi di atas permukaan pasir.  Huruf yang tergores di dalam hatinya dengan tinta darah yang menetes dari luka di jarinya.  Seantero jagad, baik di bumi maupun langit, penuh dengan huruf itu.                         Sebuah novel terjemahan karya Sibel Eraslan yang menjadi novel best seller dunia. Hingga tahun 2017 novel ini sudah sampai pada cetakan kesepuluh. Novel ini dibuka oleh penulis lewat perkenalan sang Bunda Mekah, Khadijah. Khuwaylid bin Asad dan Fatimah binti Zaidah tak henti-hentinya mengucapkan kata-kata yang pertama lahir, yang mula terbangun, yang awal melakukan perjalanan untuk meluapkan rasa gembir...